PKS: Pejabat Publik Memang Harus Siap Mendapatkan Kritikan Daripada Dapat Pujian
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyentil sikap pejabat publik yang
enggan menerima kritikan maupun keluhan. Ketua Departemen Politik DPP
PKS Nabil Ahmad Fauzi menilai, pejabat publik memang harus siap menerima
kritikan bukan berharap mendapat banyak pujian.
"Bagi kami, pernyataan Pak Anies sesungguhnya autokritik kepada dirinya
dan para pejabat publik lainnya. Bahwa setiap pejabat publik harus siap
100 persen lahir batin untuk menerima kritik dan jangan berharap
mendapat banyak pujian. Jadi dilarang baperan,"kata dia lewat pesan
singkat, Kamis (7/10/2021).
Nabil mengatakan, dalam demokrasi, kritik kepada pemerintah maupun para
pejabat publik merupakan dinamika yang sehat. Jabatan dan kekuasaan
merupakan mandat yang diberikan oleh rakyat kepada pejabat publik, untuk
melayani rakyat. Mereka juga diberikan berbagai fasilitas dan dukungan
anggaran.
"Demokrasi juga memberikan titik berat peran penguasa dan pejabat
publik pada aspek pelayanan publik ketimbang sekedar peran sebagai
penguasa,"ucap dia. Oleh karena itu, rakyat mesti terus memberikan kontrol. Salah satunya dengan berbagai kritik, baik kebijakan maupun kinerjanya.
"Karena sejatinya, berkinerja baik dan menghasilkan kebijakan yang baik
adalah kewajiban dari pejabat publik. Sementara kritik adalah upaya
rakyat untuk memastikan pejabat publik on the track,"pungkas Nabil.
Anies: Pejabat Tak Mau Terima Kritik dan Keluhan, di Rumah Saja Urus Burung
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa pejabat publik
harus siap menerima kritikan. Menurutnya, pejabat publik harus bisa
menjadi kotak pos kritik semua urusan.
"Menurut saya juga ini paket kalau menjadi berada di wilayah publik harus siap jadi kotak pos kritik semua urusan,"ujar Anies dikutip dari kanal YouTube PAN TV, Rabu (6/10/2021).
Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa gubernur harus bisa mendengarkan keluhan di mana pun. Bahkan dia menyebut, pejabat publik yang tidak mau menerima keluhan dan kritikan, lebih baik di rumah saja mengurus burung.
"Datang di pertemuan apapun harus siap mendengar keluhan, karena ya inilah paketnya berada di wilayah publik. Kalau tidak mau menerima keluhan, tidak mau terima kritik, di rumah saja urus burung dan rumah tangga, kan saya melihara burung, gitu,"ujarnya.
Anies melihat PAN memiliki sebuah kematangan. Bagaimana sebuah perbedaan dikelola, dan dialog dikelola. Kata dia, jangan pernah menganggap pihak yang berbeda pendapat sebagai musuh.
"Semuanya kalaupun itu ada perbedaan, itu lawan. Saya sering sampaikan lawan badminton itu teman olahraga, lawan debat itu teman berpikir, lawan dalam pilkada itu teman dalam demokrasi,"ujarnya.
Komentar
Posting Komentar